Monday, February 20, 2012

Membuat Foto Lebih Berdimensi dengan Menggunakan Flash

"Aduh bingung neh hasil fotoku kok kalo kuterangin orangnya terlihat jelas tapi latar belakangnya jadi flat, ku gelapin belakangnya bagus tapi orangnya jadi gelap", ujar temanku ketika kita lagi hunting di suatu pantai. Perlu diketahui hal ini disebabkan kontras yang sangat tinggi antara orang dan latar belakang. Ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah tersebut diatas yang antara lain dengan cara menggunakan reflektor sehingga orangnya mendapat cahaya yang cukup dan hampir mendekati kecerahan dari latar belakang atau dengan tidak memaksakan mengambil foto dengan angle atau komposisi tersebut  tersebut yaitu dengan memindahkan orang atau model dengan latar belakang yang kontrasnya tidak terlalu tinggi atau dengan cara memberi cahaya tambahan ke orang tersebut dengan menggunakan flash. Disini saya mencoba untuk sharing yang menggunakan flash sebagai cahaya tambahan. Untuk menggunakan flash di outdoor ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tetapi yang paling utama yang harus kita ingat disini kita telah bermain dengan dua cahaya yaitu 
  1. Available light yaitu dari Matahari yang sifatnya continues light dan
  2. Flash yaitu dari flash kita yang sifatnya non continues light.
Menggabungkan kedua lighting tersebut dinamakan mixing lighting yang mana keduanya memiliki perbedaan perlakuan dalam mengontrol ekposurenya. Secara gampang-gampangan adalah continues light yang mengontrol adalah dari speed dan untuk non continues light yang mengontrol ekposure adalah diafragma. Lebih detailnya lagi lagi kekuatan flash dipengaruhi dari GN (guide number) yang menunjukan kekuatan output dari flash, jarak antara flash dengan model.
 Beberapa langkah  untuk mengambil foto dengan mixing lighting :
  1. Set Kamera secara Manual dimana kita diberikan kekuasaan penuh dalam mengontrol ekposure
  2. Tentukan Flash mau on shoe atau off shoe (strobist), di contoh foto dibawah ini saya menggunakan 2 flash satu sebagai master (on shoe) dan satunya saya jadikan slave (remote) dan keduanya mode M.
  3. Lakukan metering terhadap continues light dulu yaitu pada background atau latar belakang sampai mendapatkan foto yang kamu inginkan. Perlu diingat hasil metering disini juga mempengaruhi berapa output yang harus dihasilkan flash untuk memberi cahaya kepada model.  apa yang mempengaruhi adalah angka diafragma. Semakin keci diafragma (angka besar) maka semakin besar output yang harus dikeluarkan oleh flash. Jadi kita harus mengkombinasikan atara speed dan diafrgama juga ketika metering. "kalau begitu kita gunakan speed paling tinggi aja untuk mendapatkan diafragma besar agar flash kita cukup mencahayai model?". Saya jawab bisa dan tidak, saya jawab tidak karena flash memiliki kecepatan maksimum untuk syncro (ngobrol) dengan kamera kita yang biasanya sekitar 1/200 atau 1/250 kecuali Nikon D70 yang bisa sampai 1/500. Saya jawab bisa juga karena ada beberapa flash yang memiliki fasilitas high speed syncro bisa sampai 1/1000 tapi juga memiliki keterbatasan karena akan cepat menghabiskan daya battery. (coba cari di mbah google yang bahas cara kerja high speed syncro).Lalu bagaimana cara mengontrol ekposure agar kita peroleh masih dibatas speed syncro?  Aku biassanya menggunakan iso terendah agar diperoleh speed maksimum 1/200 dan difragma tidak terlalu kecil.
  4. Atur komposisi , letak flash dan ouputnya

Photo By Dili S Timor
Suasana foto diatas sebenarnya langit cukup menarik karena awan terlihat cukup menggumpal, bila kita mengambil metering di langit maka yang didapat adalah ketiga orang/model di foto tersebut akan under ekposure. Untuk mendapatkan detail awan (latar belakang) dan model terlihat jelas maka saya menambahan 2 flash lagi, seperti terlihat pada foto diatas. Satu pada kamera dan satu lagi dipegangin teman saya. Foto dibawah ini adalah hasil dari setup lighting diatas.


Dan dibawah ini beberapa contoh foto-foto yang menggunakan flash.


Semoga sharing ini dapat membantu 
Salam Jepret

Wednesday, January 4, 2012

Behind The Scene "Bebas Bagaikan Debu"




Saya mau sedikit sharing tentang behind the scene foto "Bebas Bagaikan Debu".

Keterangan Gambar :
1. Flash SB 800 + Snoot + Grid
2. Flash SB 800 + Beauty Dish + Grid
3. Bacground Item
4. Tepung Terigu sebagi Bahan Debu
5. Triger menggunakan Pixel
6. Camera D300s
7. Lensa nikkor 35 mm 1.8



Avilable light cukup terang karena saya ambil sore hari oleh sebab itu saya untuk mematikan available light saya menggunaka speed tertinggi dari syn speed yaitu 1/250 dengan iso terendah.
Flash  #1 diarahkan ke wajah model berada agak lebih ke dapan dari model dan flash #2l digunakan untuk memberi terang pada tepung terigu, diletakan harus sebagai backlight untuk tepung tersebut makanya diletakan jauh ke belakang dari model.
Flash #1 saya manualkan 1/64 dan saya ukur didapat pada f/4.5 lalu untuk flash #2 saya ukur dan harus mendapat satu stop diatas f/4.5 yaitu f/5 dan di flash didapatkan 1/8
Tidak usah bingung dengan parameter-parameter diatas, karena setiap foto tidak akan sama, tergantung jarak flash ke model, alat tambahan yang digunakan dll. yang terpenting adalah skin tone sudah tepat pencahayaannya lalu kita ukur untuk lainnya sesuai dengan maunya hasil foto kita.
Semoga penjelasan saya ini dapat memberi sedikit pencerahan