Thursday, January 23, 2014

Sistem Metering



Sebelum membaca tulisan saya yang ini, sebaiknya juga membaca artikel saya tentang Kompensasi Metering Ekposure. Saya akan membahas sistem metering yang ada pada kamera Nikon, untuk kamera merk lainnya sebenarnya sama saja, tinggal baca dari manual masing-masing kamera.

Sudah diketahui bahwa pengukuran ekposure sangat penting untuk menghasilkan foto yang seperti kita inginkan. Menentukan sistem metering juga menentukan kompensasi metering yang kita butuhkan. Di kamera Nikon memiliki 3 (tiga) sistem metering yaitu : Matrix, Center weighted dan Spot. Untuk kamera merk lain silahkan dibaca pada manual book masing-masing.

Deskripsi dari masing-masing sistem metering tersebut adalah :
  1. Matrix, Pada sistem metering ini kamera untuk menentukan metering eksposure adalah dengan mengambil nilai rata-rata dari keseluruhan jendela bidik. 
  2. Center Weighted, sistem metering ini untuk menentukan metering ekposure adalah dengan membaca dari area tengah jendela bidik, 8mm diameter (besarannya bisa diatur di menu pada kamera)
  3. Spot, sistem metering ini kamera menentukan metering eksposure dengan diameter 3mm diameter (sekitar 2% dari jendela bidik) dan di pusatkan pada titik focus. Jadi satu-satunya yang sitem metering yang mengikuti titik focus adalah sistem metering spot. 
Perhatikan contoh dibawah ini, Sengaja saya buat EV (Kompensasi Eksposure) = 0, agar terlihat perbedaan masing-masing sistem metering membaca eksposure


Sistem Metering "Matrix" Aperture Priority, ISO 1600, f/5 Speed 1/125, EV = 0

Kuning daerah shadow, Biru daerah midlight, Merah daerah Highlight

Disini terlihat daerah shadow dan higlight hampir berimbang sehingga bila kita menggunakan sistem metering Matrix dengan EV = 0 maka daerah shadow akan diangkat sedikit dan daerah higlight diturunkan sedikit untuk mengambil rata-rata dari keseluruhan frame.
Maka Histogramnya akan terlihat seperti berikut

Hostogram dari foto diatas


Lalu Bagaimana Bila diambil dengan Center Weighted Metering?

Sistem Metering Center Weighted, Aperture Priority ISO 1600, f/5, Speed 1/60, EV 0

Kuning daerah shadow, Biru daerah midlight, Merah daerah Highlight

Lingkaran putih merupakan daerah yang dibaca oleh metering Center Weighted

Histogram dari foto diatas

Perhatikan data exif foto diatas, Speed menjadi turun 1/60 yang bila menggunakan matrik adalah 1/250 membuat daerah midligt menjadi lebih banyak dan daerah shadow semakin sedikit, hal ini di sebabkan dalam sistem metering  Center Weighted hanya membaca bagian tengah frame (lihat lingkaran putih), di dalam lingkaran putih lebih banyak daerah shadownya, apa yang terjadi bila EV =0, ingat tulisan saya tentang Metering Dasar, Daerah shadow (baca :hitam) akan dinaikkan beberapa stop oleh kamera, hal ini menyebabkan beberapa daerah yang agak gelap akan menjadi lebih terang.

Lalu bagaimana bila diambil dengan sistem metering Spot?

Metering Spot, Aperture Priority, Iso 1600 f/5 Speed 1/8 EV = 0, Titik Focus di Pintu

Kuning daerah shadow, Biru daerah midlight, Merah daerah Highlight
Histogram foto diatas


Setelah menggunakan sistem Spot, daerah shadow diangkat hingga ke daerah mid light dan daerah midlight menjadi Higlight, karena titik focus saya letakan di pintu yang awalnya adalah daerah shadow, sehingga oleh kamera diangkat menjadi midlight

Lalu bagaimana bila titik focus saya letakan di daerah highlight?

Metering Spot, Aperture Priority, ISO 1600, f/5 Speed 1/200 EV=0 Titik Focus Di jendela sebelah kiri



Histogram foto Diatas

Semoga tulisan saya ini sedikit memberi pemahaman tentang sistem metering yang ada di kamera, jadi tidak perlu bingung lagi untuk menentukan sistem metering yang ada, yang penting kita memahami cara kerja masing-masing sistem metering dan kita bisa menetukan sistem metering mana yang dipakai dengan dengan kondisi pencahayaan yang kita hadapi.



No comments:

Post a Comment